Senin, 08 April 2013

Penelitian Meta - Analisis


    a.     PENGERTIAN

Analisis-meta adalah satu kaedah penyelidikan yang sedang digunakan untuk menentukan sesuatu konstruk atau perkara dengan mengumpulkan semua bahan dan dibuat satu analisis berdasarkan analisis yang ada. Ia merupakan satu alat kuantitatif yang cuba mencari perbandingan atau menggabungkan keputusan kajian yang pernah dibuat.  Unit analisisnya pula ialah keputusan bagi setiap kajian yang dilakukan secara berasingan. Ia lebih merupakan satu cara yang cekap dan berkesan dalam membuat satu rumusan dari hasil kajian yang lebih besar. Analisis meta buat pertama kalinya telah di perkenalkan oleh Karl Pearson dalam tahun 1904 dalam usahanya untuk menangani permasalahan kuasa statistik yang rendah dalam kajiannya menggunakan saiz sample yang kecil. Dalam pencarian maklumat untuk analisis-meta, penyelidik juga dikehendaki untuk melaporkan aras signifikan dalam setiap kajian yang dibuat itu dan diberikan panduan yang terperinci bagaimana aras signifikan ini perlu digabungkan untuk mendapatkan ujian yang signifikan bagi kesemua kajian yang dilakukan. Lazimnya kajian yang dilakukan akan menyatakan perbezaan seperti signifikan pada p < 0.05. Ini menunjukkan kaedah tradisi dalam penyemakan semula kerap mengalami kekurangan kuasa berbanding dengan menggunakan kaedah analisis-meta. Ini bermakna, kejadian Ralat Jenis II (gagal menolak hipotesis nol yang palsu) adalah lebih tinggi dari kaedah tradisional berbanding dengan prosedur analisis-meta dalam membuat rumusan bagi sesuatu domain kajian yang dilakukan. Analisis-meta bolehlah disifatkan sebagai persamaan kuantitatif dengan penyemakan literatur secara naratif. Analisis-meta mempunyai tiga kelebihan berbanding dengan membuat penyemakan literatur.

(i)        Memberi peluang kepada penyemak untuk mengkuantifaikan trenda yang terdapat dalam literatur dengan menyatukan kesan saiz dan menyatukan kebarangkalian yang terdapat dalam beberapa kajian. Kesan saiz dijadikan sebagai satu indek bagi sesuatu impak bagi sesuatu variable.
(ii)      Dengan menyatukan keputusan beberapa kajian  akan meningkatkan lagi kuasa ujian statistik.
(iii)    Proses dalam menyediakan keputusan untuk analisis-meta mendorong penyelidik untuk membaca sesuatu literature itu dengan lebih bersunguh-sungguh dan lebih mendalam lagi.

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS-META.
Pada umum-nya, prosedur menjalankan penyelidikan analisis-meta adalah sama dengan langkah-langkah yang dibuat dalam penyelidikan asas yang sering kita jalankan. Pada peringkat awalnya, penyelidik hendaklah menentukan dan mendefinisikan tujuan penyemakan semula itu dibuat. Ia itu apakah matlamat kita dalam membuat penyemakan semula tentang sesuatu tajuk penyelidikan itu ? Oleh itu, kita haruslah membentuk satu kerangka kajian  yang hendak dibuat. Ia boleh merupakan satu yang praktikal atau hanya dengan bersandarkan persoalan teori dalam pelbagai skop, tetapi haruslah jelas untuk memandu si penyelidik dalam membuat pemilihan kajian dan data yang ingin dikumpulkan. Keduanya, pemilihan sampel mengandungi kaedah-kaedah yang spesifik untuk menentukan lokasi penyelidikan yang memenuhi kriteria yang spesifik yang telah ditetapkan untuk dimasukkan kedalam kajian yang hendak dibuat. Umumnya, analisis-meta adalah satu kaedah penyemakan semula yang komprehensif terhadap populasi kajian yang relevan. Ketiganya, data dikumpulkan dari kajian-kajian yang telah dibuat dengan dua cara. Ciri-ciri kajian dikodkan mengikut objektif penyemakan yang dibuat, dan sebagaichecking kepada ancaman kepada kesahan. Hasilan kajian ditukarkan kepada metrik yang sama supaya kita dapat membuat satu perbandingan yang jelas dan cekap. Metrik asas dalam penyelidikan pendidikan ialah kesan saiz, iaitu perbezaan yang standard diantara min rawatan dengan min kawalan. Akhirnya, prosedur statistik digunakan untuk menyiasat pertalian diantara ciri-ciri yang dikaji dengan dapatan hasil daripada penyelidikan berkenaan (pengumpulan semua hasil penyelidikan yang dibuat).­


­­­­
     b.     TUJUAN

            Tujuan meta-analisis pada umumnya tidak berbeda dengan jenis penelitian klinis lainnya, yaitu:
·         Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel
·         Melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
·         Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.

Menurut Sack dkk, ada empat tujuan utama dari percobaan meta analisis, yaitu:
  1. Untuk meningkatkan daya pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana ukuran sampel yang asli terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara signifikan.
  2.  Untuk menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.
  3. Untuk meningkatkan perkiraan ukuran efek.
  4.  Untuk menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.



     c.      JENIS-JENIS

Meta analisis memiliki beberapa model atau Jenis-jenis dalam mengetahui effect size diantaranya :  
  • Fixed Effect Model
Metode fixed effect meta-analisis didasarkan pada asumsi bahwa matematika umum (atau 'fixed') efek tunggal mendasari setiap penelitian dalam meta-analisis. Dengan kata lain, jika kita melakukan meta-analisis dengan kesempatan rasio , kita akan berasumsi bahwa setiap studi memperkirakan kesempatan ratio yang sama. Berdasarkan asumsi ini, jika setiap penelitian adalah besar tak berhingga, setiap penelitian akan menghasilkan hasil yang sama. Ini adalah sama dengan asumsi tidak ada (statistik) heterogenitas antara penelitian.
  • Random Effects Model
Random effects membuat asumsi bahwa penelitian individu yang memperkirakan pengaruh treatment yang berbeda. Dalam rangka untuk membuat beberapa rasapengaruh yang berbeda kita menganggap mereka memiliki distribusi dengan beberapa nilai tengah dan beberapa derajat variabilitas. Gagasan tentang random effects meta-analisis adalah untuk belajar tentang distribusi pengaruh berbagai kajian yang berbeda.
  • Quality Effects Model
Pendekatan quality effects yang menggabungkan bukti dari serangkaian uji coba membandingkan 2 intervensi. Pendekatan ini menggabungkan heterogenitas efekdalam analisis efektivitas intervensi keseluruhan. Namun, tidak seperti model random effects, berdasarkan yang diamati antara percobaan heterogenitaspenyesuaian berdasarkan pengukuran heterogenitas antara studi metodologis

      d.      METODE

Penelitian meta analisis ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa data-data dari hasil penelitian sebelumnya  Dengan demikian penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian yang bersifat ex post facto yang berbentuk survey dan analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu meta analisis:
1) Glass (1981) = fokus pada deteksi dari moderator variabel.
2) Hedges dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted least squares
3) Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test
    signifikansi untuk mengkombinasikan effect size
4) Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang lain adalah metode ini berusaha
    mengkoreksi error potensial sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study
    antar studi.

Tehnik Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan karena teknik ini dianggap oleh para peneliti sebagai teknik yang  paling lengkap, karena selain dapat dipergunakan untuk mengkaji effect size, teknik Hunter Schimidt dapat juga dipergunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat error of measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.

Dalam upaya melakukan sintesa dari beberapa penelitian, terlebih dahulu dilakukan koreksi terhadap artefak atau ketidaksempurnaan penelitian (Sugiyanto,2004). Hunter & Schmidt (1990) menyebutkan sedikitnya ada 11 artefak yaitu:
1.  Kesalahan pengambilan sampel
2.  Kesalahan pengukuran pada variabel dependen
3.  Kesalahan pengukuran pada variabel independent
4.  Dikotomi variabel dependen
5.  Dikotomi variabel independent
6.  Variasi rentangan dalam variabel independent
7.  Artefak atrisi
8.  Ketidaksempurnaan validitas konstruk pada variabel dependen
9.  Ketidaksempurnaan validitas konstruk pada variabel independen
10.Kesalahan pelaporan atau transkripsi
11.Varians yang disebabkan oleh faktor luar.

Hunter, J.E., & Schmidt, F.L.(1990 )mengemukakan langkah-langkah/metode analisis korelasi meta-analisis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.  Transformasi harga F ke dalam t, d, dan r
b.  Bare Bone Meta Analysis: Koreksi Kesalahan sampel
   1). Menghitung mean korelasi populasi
   2). Menghitung varians rxy  
   3). Menghitung varians kesalahan pengambilan sampel
   4). Dampak pengambilan sampel
c.   Artefak yang lain: Koreksi Kesalahan Pengukuran
  1). Menghitung mean gabungan
  2). Menghitung korelasi populasi yang dikoreksi oleh kesalahan pengukuran
  3). Interval kepercayaan
  4). Dampak variasi reliabilitas
Pada contoh aplikasi meta analisis nantinya akan dijelaskan rumus-rumus yang digunakan dalam metode Hunter and Schmidt. 


Sumber

Elwood.J.M,(1988) Critical Appraisal of Epidemiological Studies and Clinical Trial,Second
     Edition,Oxford Universiy Press.

Hunter,J.E,& Schmidt,F.L.(1990) Methods of Meta-Analysis,London:Sage

Tidak ada komentar:

Posting Komentar