a.
PENGERTIAN
Analisis-meta adalah satu kaedah penyelidikan yang sedang digunakan
untuk menentukan sesuatu konstruk atau perkara dengan mengumpulkan semua bahan
dan dibuat satu analisis berdasarkan analisis yang ada. Ia merupakan satu alat
kuantitatif yang cuba mencari perbandingan atau menggabungkan
keputusan kajian yang pernah dibuat. Unit analisisnya pula
ialah keputusan bagi setiap kajian yang dilakukan secara berasingan. Ia lebih
merupakan satu cara yang cekap dan berkesan dalam membuat satu rumusan dari
hasil kajian yang lebih besar. Analisis meta buat pertama kalinya telah di
perkenalkan oleh Karl Pearson dalam tahun 1904 dalam usahanya untuk menangani
permasalahan kuasa statistik yang rendah dalam kajiannya menggunakan saiz
sample yang kecil. Dalam pencarian maklumat untuk analisis-meta, penyelidik
juga dikehendaki untuk melaporkan aras signifikan dalam setiap kajian yang
dibuat itu dan diberikan panduan yang terperinci bagaimana aras signifikan ini
perlu digabungkan untuk mendapatkan ujian yang signifikan bagi kesemua kajian
yang dilakukan. Lazimnya kajian yang dilakukan akan menyatakan perbezaan
seperti signifikan pada p < 0.05. Ini menunjukkan kaedah tradisi dalam
penyemakan semula kerap mengalami kekurangan kuasa berbanding dengan
menggunakan kaedah analisis-meta. Ini bermakna, kejadian Ralat Jenis II (gagal
menolak hipotesis nol yang palsu) adalah lebih tinggi dari kaedah tradisional
berbanding dengan prosedur analisis-meta dalam membuat rumusan bagi sesuatu
domain kajian yang dilakukan. Analisis-meta bolehlah disifatkan sebagai
persamaan kuantitatif dengan penyemakan literatur secara
naratif. Analisis-meta mempunyai tiga kelebihan berbanding dengan membuat
penyemakan literatur.
(i)
Memberi peluang kepada penyemak untuk mengkuantifaikan trenda yang terdapat
dalam literatur dengan menyatukan kesan saiz dan menyatukan kebarangkalian yang
terdapat dalam beberapa kajian. Kesan saiz dijadikan sebagai satu indek bagi
sesuatu impak bagi sesuatu variable.
(ii)
Dengan menyatukan keputusan beberapa kajian akan meningkatkan
lagi kuasa ujian statistik.
(iii)
Proses dalam menyediakan keputusan untuk analisis-meta mendorong
penyelidik untuk membaca sesuatu literature itu dengan lebih bersunguh-sungguh
dan lebih mendalam lagi.
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS-META.
Pada umum-nya, prosedur menjalankan penyelidikan analisis-meta adalah
sama dengan langkah-langkah yang dibuat dalam penyelidikan asas yang sering
kita jalankan. Pada peringkat awalnya, penyelidik hendaklah menentukan dan
mendefinisikan tujuan penyemakan semula itu dibuat. Ia itu apakah matlamat kita
dalam membuat penyemakan semula tentang sesuatu tajuk penyelidikan itu ? Oleh
itu, kita haruslah membentuk satu kerangka kajian yang hendak
dibuat. Ia boleh merupakan satu yang praktikal atau hanya dengan bersandarkan
persoalan teori dalam pelbagai skop, tetapi haruslah jelas untuk memandu si
penyelidik dalam membuat pemilihan kajian dan data yang ingin dikumpulkan.
Keduanya, pemilihan sampel mengandungi kaedah-kaedah yang spesifik untuk
menentukan lokasi penyelidikan yang memenuhi kriteria yang spesifik yang telah
ditetapkan untuk dimasukkan kedalam kajian yang hendak dibuat. Umumnya,
analisis-meta adalah satu kaedah penyemakan semula yang komprehensif terhadap
populasi kajian yang relevan. Ketiganya, data dikumpulkan dari kajian-kajian
yang telah dibuat dengan dua cara. Ciri-ciri kajian dikodkan mengikut objektif
penyemakan yang dibuat, dan sebagaichecking kepada ancaman kepada
kesahan. Hasilan kajian ditukarkan kepada metrik yang sama supaya kita dapat
membuat satu perbandingan yang jelas dan cekap. Metrik asas dalam penyelidikan
pendidikan ialah kesan saiz, iaitu perbezaan yang standard diantara min rawatan
dengan min kawalan. Akhirnya, prosedur statistik digunakan untuk menyiasat
pertalian diantara ciri-ciri yang dikaji dengan dapatan hasil daripada
penyelidikan berkenaan (pengumpulan semua hasil penyelidikan yang dibuat).
b.
TUJUAN
Tujuan meta-analisis pada umumnya tidak berbeda dengan jenis penelitian klinis
lainnya, yaitu:
·
Untuk
memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun
besarnya perbedaan antar-variabel
·
Melakukan
inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai
p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
·
Melakukan
kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding)
agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
Menurut Sack dkk, ada empat
tujuan utama dari percobaan meta analisis, yaitu:
- Untuk meningkatkan daya
pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana ukuran sampel yang
asli terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara signifikan.
- Untuk
menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.
- Untuk meningkatkan
perkiraan ukuran efek.
- Untuk menjawab
pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.
c.
JENIS-JENIS
Meta
analisis memiliki beberapa model atau Jenis-jenis dalam mengetahui effect size
diantaranya :
- Fixed Effect Model
Metode fixed effect meta-analisis didasarkan pada asumsi bahwa
matematika umum (atau 'fixed') efek tunggal mendasari setiap penelitian dalam
meta-analisis. Dengan kata lain, jika kita melakukan meta-analisis dengan kesempatan rasio , kita akan berasumsi bahwa setiap studi memperkirakan kesempatan ratio yang
sama. Berdasarkan asumsi ini, jika setiap penelitian adalah besar tak
berhingga, setiap penelitian akan menghasilkan hasil yang sama. Ini adalah sama
dengan asumsi tidak ada (statistik) heterogenitas antara penelitian.
- Random Effects Model
Random effects membuat asumsi bahwa penelitian individu yang memperkirakan pengaruh treatment yang berbeda. Dalam
rangka untuk membuat beberapa rasapengaruh yang berbeda kita menganggap
mereka memiliki distribusi dengan beberapa nilai tengah dan beberapa
derajat variabilitas. Gagasan tentang random effects meta-analisis adalah
untuk belajar tentang distribusi pengaruh berbagai
kajian yang berbeda.
- Quality Effects Model
Pendekatan quality effects yang menggabungkan bukti dari serangkaian uji coba membandingkan 2 intervensi. Pendekatan
ini menggabungkan heterogenitas efekdalam analisis efektivitas intervensi keseluruhan. Namun, tidak
seperti model random effects, berdasarkan yang diamati
antara percobaan heterogenitas, penyesuaian berdasarkan pengukuran heterogenitas antara
studi metodologis
d.
METODE
Penelitian meta analisis ini
merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa data-data dari hasil
penelitian sebelumnya Dengan demikian penelitian ini dapat disebut
sebagai penelitian yang bersifat ex post facto yang berbentuk survey dan
analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu meta
analisis:
1) Glass (1981) = fokus pada deteksi dari moderator variabel.
2) Hedges dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted least squares
3) Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya
pada test
signifikansi untuk mengkombinasikan effect size
4) Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang lain adalah metode
ini berusaha
mengkoreksi error potensial sebelum
meta-analysis mengintegrasikan effect study
antar
studi.
Tehnik Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan karena teknik ini
dianggap oleh para peneliti sebagai teknik yang paling lengkap,
karena selain dapat dipergunakan untuk mengkaji effect size, teknik Hunter
Schimidt dapat juga dipergunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat
error of measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.
Dalam upaya melakukan sintesa dari beberapa penelitian, terlebih dahulu
dilakukan koreksi terhadap artefak atau ketidaksempurnaan penelitian
(Sugiyanto,2004). Hunter & Schmidt (1990) menyebutkan sedikitnya ada 11
artefak yaitu:
1. Kesalahan pengambilan sampel
2. Kesalahan pengukuran pada variabel dependen
3. Kesalahan pengukuran pada variabel independent
4. Dikotomi variabel dependen
5. Dikotomi variabel independent
6. Variasi rentangan dalam variabel independent
7. Artefak atrisi
8. Ketidaksempurnaan validitas konstruk pada variabel
dependen
9. Ketidaksempurnaan validitas konstruk pada variabel
independen
10.Kesalahan pelaporan atau transkripsi
11.Varians yang disebabkan oleh faktor luar.
Hunter, J.E., & Schmidt, F.L.(1990 )mengemukakan
langkah-langkah/metode analisis korelasi meta-analisis dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
a. Transformasi harga F ke dalam t, d, dan r
b. Bare Bone Meta Analysis: Koreksi Kesalahan sampel
1). Menghitung mean korelasi populasi
2). Menghitung varians rxy
3). Menghitung varians kesalahan
pengambilan sampel
4). Dampak pengambilan sampel
c. Artefak yang lain: Koreksi Kesalahan Pengukuran
1). Menghitung mean gabungan
2). Menghitung korelasi populasi yang dikoreksi oleh
kesalahan pengukuran
3). Interval kepercayaan
4). Dampak variasi reliabilitas
Pada contoh aplikasi meta analisis nantinya akan dijelaskan rumus-rumus
yang digunakan dalam metode Hunter and Schmidt.
Sumber
Elwood.J.M,(1988) Critical Appraisal of Epidemiological Studies and
Clinical Trial,Second
Edition,Oxford Universiy Press.
Hunter,J.E,&
Schmidt,F.L.(1990) Methods of Meta-Analysis,London:Sage
Publication(http://depts.washington.edu/k30/ed.pdf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar